Senin, 24 November 2008

Indonesia Bantu Palestina Kembangkan Usaha Kecil Menengah

Departemen Luar Negeri bekerja sama dengan Kantor Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah menyelenggarakan pelatihan di bidang Inkubator Bisnis untuk pengembangan usaha kecil dan menengah di Palestina.

Program diluncurkan di Jakarta pada Selasa itu direncanakan dilaksanakan 15-19 April 2008 di empat kota, yaitu Jakarta, Serpong, Bogor, dan Bandung.

Menurut keterangan Departemen Luar Negeri, kegiatan itu merupakan tindak lanjut kesepakatan kedua negara dalam kerjasama teknik, khususnya dalam pengembangan sumberdaya manusia, yang ditandatangani kedua negara pada 22 Oktober 2007.

Peserta pelatihan dari Palestina berjumlah delapan orang, terdiri atas empat pria dan empat wanita, yang merupakan pejabat pemerintah, pengusaha dan pakar di bidang usaha kecil dan menengah.

Dalam pidato pembukaannya, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Departemen Luar Negeri, Primo Alui Joelianto, menyatakan kegiatan itu merupakan tekad Indonesia membantu pengembangan usaha kecil dan menengah di Palestina.

Usaha kecil menengah (UKM) merupakan unsur paling memiliki ketangguhan dan daya tahan terhadap segala macam perubahan di bidang ekonomi.

Upaya Indonesia, yang diwujudkan melalui pemberian pengetahuan dan pengalaman Indonesia di bidang inkubator bisnis itu, diharapkan memberikan ilham bagi pemegang keputusan, pelaku usaha dan pakar dari palestina untuk pengembangan hal serupa di negaranya.

Pelatihan Inkubator Bisnis itu berlandaskan atas pemikiran mengenai kepentingan upaya mendukung perbaikan ekonomi Palestina.

Sengketa berkepanjangan selama 60 tahun membuat rakyat Palestina hidup dalam penderitaan dan menjadi hambatan terbesar bagi pembangunan ekonomi Palestina.

Oleh karena itu, katanya, perbaikan ekonomi Palestina merupakan hal sangat penting dan perlu didukung.

Dalam kaitan ini, usaha kecil dan menengah dengan sifatnya sebagai bidang tangguh dan berdayatahan diharapkan menjadi landasan perbaikan ekonomi Palestina, katanya.

Pelatihan itu menggunakan sistem kelas dan kunjungan langsung ke pusat inkubator bisnis, seperti, ke yayasan Dharma Bhakti Astra, Balai Teknologi Inkubator Bisnis di Serpong, Pusat Inkubator Bisnis di Institut Pertanian Bogor, serta Pusat Inkubator Bisnis dan Industri di Institut Teknologi Bandung. (*)

Tidak ada komentar: